Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Traktat London 1824 Dan Perang Sabil Aceh 1873

Gambar
Foto Pejuang Aceh Persaingan antara Inggris dan Belanda di kawasan Selat Malaka semakin mengerucut, hingga kedua negara ini terlempar pada “Traktat London” yang ditandatangani pada tahun 1824, berisi tentang Pengakuan atas kedaulatan Aceh. Belanda yang penuh ambisius tetap ingin menguasai Aceh,karena Aceh memliliki wilayah sangat strategis dalam kerjasama internasional baik bidang perdagangan. Selanjutnya, tahun 1871 Belanda berhasil mempengaruhi Inggris untuk menandatangani “Traktat Sumatra” yang menyetujui Belanda untuk menguasai Aceh, menampik isi dari “Traktat London”.Dari sinilah ihwal pernyataan perang Belanda kepada Aceh pada 26 Maret 1873, berisi: (1).Aceh supaya menyerah tanpa syarat. (2).Turunkan bendera Aceh dan kibarkan         bendera Belanda. (3).Hentikan melanun di Selat Melaka. (4).Serahkan semua wilayah Sumatera yang         berada di bawah perlidungan Aceh, dan (5).Putuskan hubungan diplomatik dengan         k...

Perang Aceh 1873: Gagalnya Ambisi Kolonial

Gambar
Foto Penjajah Belanda Saat Perang Aceh Jika bukan karena sejarah,mungkin banyak diantara kita yang belum tahu tentang kisah ini,Belanda yang pernah menjajah Aceh ratusan tahun pernah dibully dunia Internasional. Bukan tanpa alasan, hal tersebut disebabkan karena Belanda berhasil dikalahkan oleh para pejuang di Serambi Mekkah. Dikutip dari buku ‘Perang Terlama Belanda, Kisah Perang Aceh 1873-1913’, dan pernah diberitakan koran London Times yang menuliskan: "Suatu kejadian yang luar biasa dalam sejarah penjajahan baru sudah terjadi. Sebuah kekuatan Eropa yang besar telah dikalahkan oleh tentara anak negeri,(pejuang Aceh-red)." Hal serupa juga dituliskan oleh surat kabar kenamaan di Amerika, The New York Times. Dunia sudah tidak percaya lagi dengan propaganda Belanda yang saat itu mengakui dirinya sebagai kekuatan yang superior dalam sebuah pertemuan di parlemen Den Haag. Belanda dianggap gagal ketika 3,000 pasukan ekspedisi bersenjata modern dan lengkap yang dikirim untuk menak...

Syahidnya Ulama Beutong Teungku Bantaqiah

Gambar
  Foto Teungku Bantaqiah ACEH HISTORY.COM |Tengku Bantaqiah sendiri adalah seorang alim ulama yang memimpin sebuah pesantren yang terletak di Beutong Ateuh bernama Pesantren Babul Al Nurillah Teungku Bantaqiah lahir pada tanggal 20 Agustus 1948 di Desa Ulee Jalan, Keude Sumot, Kecamatan Beutong, Nagan Raya. Teungku Bantaqiah berasal dari keluarga ulama di Beutong. Lelaki berkulit cokelat ini dikenal sebagai ulama yang konsisten. Karenanya, banyak citra negatif dan kerap menjadi sasaran fitnah untuk merusak nama baik sang Teungku. Tengku Bantaqiah dan puluhan santrinya syahid pada 23 Juli 1999.Sebuah tragedi yang menyayatkan hati masyarakat Aceh itu lebih dikenal dengan peristiwa Beutong Ateuh. Desakan untuk mengusut kasus Teungku Bantaqiah bergaung dimana-mana.Apalagi tidak ada satu pun bukti seperti apa yang dituduhkan kepada kepada Ulama beutong tersebut. Penulis: Admin Aceh History

[Melawan Lupa] Kisah Perjuangan Tgk Abdullah Syafi'i

Gambar
Foto Panglima GAM Tgk Abdullah Syafi'i ACEHHISTORY.COM | Sebagai Panglima GAM, sosok Tgk Abdullah Syafi’i akan selalu membekas dibenak para kombatan GAM dan rakyat Aceh. Selain itu,Tgk Abdullah Syafi'i merupakan sosok kharismatik dan bijaksana. Bahkan,Teungku Lah juga dikenal dengan sikap ramah dan santun serta konsisten di garis perjuangan GAM. Teungku Abdullah Syafi’i,lahir di Bireuen, Aceh, 12 Oktober 1947. Beliau masuk GAM pada 3 Desember 1976, sehari sebelum Wali Negara Hasan Tiro memproklamirkan GAM di Buket Halimon (Cot Kang), Pidie.  Dari markas Tiro ia beserta pasukannya memperkuat barisan,pada Mei 1995 kelompoknya bergabung dengan pasukan Mentri Hamid Idris yang berbasis di Geuleumpang Minyeuk.  Tepat pada 1 Januari 1996, Tgk Lah diangkat menjadi Panglima GAM Komando Pusat Tiro. Tapi markasnya tidak hanya di Tiro.Ia bersama pasukannya sering berpindah-pindah lokasi, agar tidak mudah dideteksi oleh lawan. Pada 22 Januari 2002 sekitar pukul 08.10 WIB, perang kembali pe...

Keberhasilan "Wali" Dalam Melobi Khadafi

Gambar
Foto Hasan Tiro Bersama Pasukan GAM Libya ACEH HISTORY |  Sebuah kenangan silam masih masih hangat diperbincangkan oleh masyarakat Aceh,terutama Pemuda Aceh yang pernah menimba ilmu kemiliteran di Libya. Terletak 10 kilometer dari kota Tripoli dan berada di pinggir laut, kamp Tanzura adalah salah satu kamp pelatihan militer yang diperuntukkan bagi negara Islam yang ingin merdeka dan diperuntukkan bagi kelompok yang tertindas. Pada Awal 1986, Tgk Hasan Tiro dan Tgk Malik Mahmud berangkat ke Libya untuk membangun hubungan dengan Presiden Moammar Khadafi agar negara itu menerima sejumlah pemuda Aceh untuk dilatih. Presiden Moammar Khadafi kemudian setuju membantu melatih pemuda Aceh, sebanyak 50 orang untuk tahap pertama,mereka dilatih di kamp Mahtabah Al-Tajura.tahap selanjutnya Tahun 1987 dan 1988. Saat itu, Libya sedang berkonfrontasi dengan Amerika Serikat, karena persoalan politik dan keamanan internasional.  Mereka dilatih tentara Libya bersama personel lainnya dari seluruh...

Kewalahan Dengan Aceh,Berujung Dengan Serangan "Peng Grik".

Gambar
Foto Meriam Belanda Saat Perang Aceh ACEH HISTORY |  Dahsyatnya perlawanan pada pejuang Aceh, membuat militer Belanda kehanbisan akal hingga perang pun berlarut-larut selama 30 tahun lebih. Kedatangan Belanda yang hendak memaksakan Aceh untuk mengakui Hindia Belanda, menjadi pemicu utama konflik terlama sepanjang sejarah bangsa ini. Karena Rakyat Aceh menolaknya.Belanda pun akhirnya menyatakan perang terhadap Aceh. Pihak Belanda sendiri sudah kehabisan akal untuk menakluk Aceh,muncuah sebuah ide dari mereka untuk memberi jabatan dan kedudukan dalam pemerintahan Belanda agar diperalat    untuk menjalankan siasat pecah belah di Aceh. Suatu hari Belanda memasuki perairan Aceh yang banyak ditumbuhi oleh pohon bambu, mereka mencari cara agar pohon tersebut bisa ditumbang sehinhha dengan mudah mereka bisa masuk ke perkampungan warga. Beredarnya kabar bahwa siapa yang mau bekerjasama dengan Belanda maka akan diberi jabatan tinggi,salah seorang "Cuwak Aceh" (informan) bersedia un...

Sosok Ishak Daud Dalam Ingatan Rakyat Aceh

Gambar
ACEH HISTORY | Panglima GAM Wilayah Peureulak, Ishak Daud,semasa hidupnya, dikenal tokoh GAM yang cukup berpengaruh. Sosok yang memiliki kharisma dengan wajah tampan, memiliki pengatahuan luas, dan cakap berbicara. Disumpah Pada Juni 1987, oleh Tengku Abdullah Musa di Swedia dan pernah mengikuti pendidikan di Libya dalam rombongan 40 orang pemuda Aceh.kemudian berhasil merekrut pria lintas usia untuk bergabung memperkuat barisan GAM kala itu, demi memperjuangkan kemerdekaan Aceh. Rekam jejak pria kelahiran 12 Januari 1960 Blang Geulumpang, Idi Rayeuk, Aceh Timur ini tercatat dengan tintas emas bersama para tokoh perjuangan GAM lainnya, termasuk Abdullah Syafi’i. Sejarah mencatat,Ishak termasuk tokoh pertama yang mengibarkan bendera Aceh Merdeka di SMA Idi Rayeuk, Aceh Timur pada 4 Desember 1989 setelah pengibaran bendera di Gunung Halimun, Pidie, yang dilakukan Hasan Tiro pada 4 Desember 1976. Tgk Ishak Daud syahid dalam pertempuran dengan TNI di kawasan Babah Krueng, Peureulak Timur,...